MANAJEMEN OPERASIONAL
“Strategi Proses”
Dosen Pengampu:
SUDARNICE, S.Pd., M.M

OLEH KELOMPOK 3
Sarfin
Suriana Ningsi
Windy Astuti
Riswan Idris
Sri Wahyuni
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER
KOLAKA
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Strategi Proses.
Makalah ini
telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata
kami berharap semoga makalah tentang
Komunikasi Bisnis ini dapat memberikan manfaat pada penulis maupun inspirasi
terhadap pembaca.
Kolaka,
4 Maret 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang................................................................................... 1
1.2
Rumusan
Masalah.............................................................................. 1
1.3
Tujuan
Penulisan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Strategi Proses................................................................................... 3
2.2 Analisis Dan Desain Proses............................................................... 4
2.3 Pemilihan Peralatan Dan Teknologi................................................... 5
2.4 Rekayasa Ulang Untuk Proses Berkelanjutan................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 8
3.2 Saran.................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap
bidang manajemen memiliki peranan tersendiri yang berkembang sesuai bidangnya.
Tak terkecuali pada manajemen operasi atau produksi. Manajemen produksi adalah
kegiatan untuk mengatur dan mengkoodinasi penggunaan sumber daya organisasi secara
efektif dan efisien dalam rangka menciptakan serta menambahkan kegunaan suatu
barang atau jasa. Tujuanya, ialah untuk mengatur produksi barang atau jasa
dalam jumlah, kualias, harga, waktu,dan tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan
konsumen.
Era
globalisasi menjadikan dunia menjadi sempit. Impikasinya, persaingan pun
semakin ketat. Tak terkecuali dalam dalam dunia bisnis dan perdagangan. Mayoritas
konsumen akan semakin mencari yang bernilai guna tinggi serta terjangkau. Dalam
hokum permintaan (Law Of Demand) juga telah dijelaskan bahwa semakin tinggi
harga barang maka permintaan akan semakin rendah begitupun sebaliknya. Bagi seorang
manajer atau pengusaha, demikian menjadi barang wajib untuk menemukan cara
terbaik dalam memproduksi produknya. Sebab, hal itu akan mempengaruhi
eksistensi perusahaan dihati konsumen dewasa ini.
Akhirnya,
makalah ini nantinya tidak sekedar menjadi tumpukan kertas yang berguna. Namun
juga bermanfaat untuk menambah pemahaman dan khazanah keilmuan pembaca. Dari
makalah ini pembaca juga akan menemukan beberapa studi kasus yang bisa
dijadukan cerminan diri dalam mengurangi dunia manajemen dan bisnis. Begitu
seterusya, sampai pada penjelasan selengkapnya akan dijelaskan dalam subbab
pembahasan.
]
1.2
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana strategi proses
yand baik?
b.
Bagaimana analisis dan desain
proses?
c.
Bagaimana pemilihan peralatan
dan teknologi?
d.
Bagaimana rekayasa ulang
untuk proses yang berkelanjutan?
1.3 Tujuan Penulisan
a.
Untuk mengetahui bagaimana strategi
proses yand baik.
b.
Untuk mengetahui bagaimana analisis
dan desain proses.
c.
Untuk mengetahui bagaimana pemilihan
peralatan dan teknologi.
d.
Untuk mengetahui bagaimana rekayasa
ulang untuk proses yang berkelanjutan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Strategi Proses
Strategi
proses atau startegi transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi untuk
mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses adalah
menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan dari
pelanggan dan spesifikasi produk yang ada dalam batasan biaya dan batasan
manajerial lainnya. Ada empat strategi proses sebagai berikut.
2.1.1 Focus
Pada Proses
Adalah sebuah fasilitas produksi yang diorganisasikan di sekitar proses-proses
untuk memfasilitasi produksi bervolume rendah, tetapi keragamannya tinggi.
2.1.2 Focus Berulang
Adalah
proses produksi yang menggunakan modul yang berorientasi pada produk. Proses berulang
ini menggunakan modul. Modul adalah bagian atau komponen yang telah
dipersiapkan sebelumnya yang sering berada dalam proses yang kontinu. Lini
proses berulang sama dengan lini perakitan klasik. Lini yang digunakan secara luas di hampir seluruh perakitan mobil
dan peralatan rumah yangga, lebih terstruktur dan karenanya menjadi lebih tidak
fleksibel dibandingkan suatu fasilitas yang terfokus pada proses.
Perusahaan
makanan siap saji adalah suatu contoh proses berulang yang menggunakan modul.
Produksi jenis ini memungkinkan dilakukannya kustomisasi yang kebih banyak
dibandingkan suatu proses kontinu; modul( sebagai contoh, daging, keju, saus,
tomat, bawang) dirakit untuk mendapatkan suatu prosuk quasi-custom, yakni buger
keju. Dengan cara ini, perusahaan memperoleh keunggulan ekonomis dari model
yang kontinu (dimana banyak modul disiapkan) dan keunggulan kustomisasi dari
model bervolume rendah, serta berkeragaman tinggi.
2.1.3 Focus Pada Produk
Adalah
fasilitas yang diorganisasikan di sekeliling produk, sebuah proses berorientasi
produk bervolume tinggi, tetapi berkeragaman rendah. Fasilitas dengan sifat
khusus ini biasanya membutuhkan biaya tetap yang tinggi. Namun, dengan biaya
variable yang rendah dapat dihasilkan utilisasi fasilitas yang tinggi.
2.1.4 Focus Kustomisasi Massal
Adalah pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi
keinginan pelanggan yang semakin unik secara cepat dan murah. Kustomisasi
missal memberikan kita keragaman produk yang biasanya dapat disediakan oleh
manufaktur bervolume rendah (focus pada proses) dengan biaya seperti manufaktur
bervolume tinggi dan terstandardrisasi (focus pada produk).
Kustomisasi
massal berarti sebuah system dimana produk
dibuat sesuai pesanan (build-to-order). Yang berarti, memproduksi sesuai
pesanan pelanggan, bukan sesuai permintaan pasar. Namun, build-to-order adalah
strategi yang sulit. Berikut beberapa tantangan besarnya.
2.2 Analisis Dan Desain Proses
Sejumlah
perangkat dapat membantu memahami kompleksitas dari desain proses dan
perancangan ulang proses. Perangkat tersebut merupakan cara sederhana untuk
memahami apa yang terjadi atau apa yang harus terjadi dalam proses. perangkat
tersebut sebagai berikut.
a.
Diagram Alir, yaitu suatu skema atau gambaran dari perpindahan
bahan, produk atau diagram ini membantu dalam pemahaman, analisis dan
komunikasi sebuah proses
b.
Pemetaan dan fungsi waktu, hampir
sama dengan diagram alir, tetapi karena ditambahkan waktu pada sumbu horozontalnya.
Jenis analisis ini memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi dan
menghilangkan pemborosan dalam hal langkah tambahan, pengulangan, dan
keterlambatan tidak perlu.
c.
Pemetaan aliran nilai, yaitu
pemetaan aliran nilai mengambil bentuk yang lebih lebar dimana nilai
ditambahkan pada keseluruhan proses produksi, termasuk rantai pasokan. Pemetaan
aliran nilai mengembangkan analisis ini kembali ke pemasaran.
d.
Diagram proses yaitu diagram
menggunakan simbol, waktu, dan jarak untuk mendapatkan cara yang objektif dan
terstruktur untuk menganalisis dan mencatat berbagai aktivitas yang membentuk
sebuah proses. Diagram ini memusatkan perhatian pada aktivitas penambahan
nilai.
e.
Perencanaan pelayanan yaitu, teknik
analisis proses yang memusatkan perhatian kepada pelanggan dan interaksi
penyedia layanan dengan pelangganannya.
2.3 Pemilihan Peralatan Dan
Teknologi
Memilih
peralatan terbaik berarti memahami industrinya secara spesifik serta proses dan
teknologi yang tersedia. Pemilihan peralatan untuk jenis proses tertentu juga
dapat memberikan keunggulan bersaing. Pada teknologi produksi terdapat Sembilan
area teknologi, yaitu:
a.
Teknologi Mesin; pengendalian
elektronik meningkatkan kecepatan dengan mengurangi waktu pertukaran,
mengurangi limbah, dan meningkatkan fleksibilitas. Permesinan dengan mesin dan
memori sendiri disebut computer numerical control (CNC).
b.
Automatical identification
systems (AIS) dan Radio frequency identification (RFID). AIS merupakan suatu
system untuk mengubah data menjadi bentuk elektronik yang mudah dimanipulasi,
contohnya barcode. RFID merupakan suatu system nirkabel terintegrasi dengan
antena mengirim gelombang radio atau sinyal dalam jarak terbatas. Contohnya
pada kasir, dengan adanya RFID, kasir dapat memindai seluruh isi keranjang belanjaan
dalam hitungan detik.
c.
Pengendalian Proses (process
control); merupakan penggunaan teknologi informasi untuk memantau dan
mengendalikan suatu proses fisik. Sebagai contoh, pengendalian proses digunakan
untuk mengukur kelembaban dan ketebalan kertas ketika melewati sebuah mesin
kertas dengan kecepatan ribuan kaki per menit. Berikut merupakan bagaimana system
pengendalian proses bekerja misalnya seperti Sensor mengumpulkan data, Perangkatnya
membaca data dalam periode tertentu (misalnya perdetik atau permenit), Pengukuran
diubah menjadi sinyal digital yang dikirimkan pada sebuah computer digital, Program
computer mebaca file (data digital), kemudian menganalisis data, Output yang
dihasilkan dapat dalam berbagai bentuk, termasuk pesan pada layar computer,
lampu peringatan atau sirene, diagram SPC, dll., Sistem Visi (vision system);
merupakan system yang menggunakan atau memadukan teknologi kamera video dengan
teknologi computer dalam ranka penyelidikan.
d.
Robot; merupakan suatu mesin
fleksibel dengan kemampuan memegang, memindahkan, atau mengambil barang yang
berfungsi karena impuls yang mengaktifkan motor dan tombol.
e.
Automated Storage and
Retrieval System (ASRS); merupakan sebuah gudang yang dikendalikan oleh
computer yang menyediakan penempatan otomatis untuk komponen ke dalam dan
keluar tempat tertentu di dalam gudang.
f.
Automated Guided Vehicles
(AGV); merupakan sebuah kereta yang dipandu dan dikendalikan secara elektronik
untuk memindahkan barang.
g.
Flexible Manufacturing System
(FMS); merupakan suau system yag menggunakan sel kerja otomatis yang
dikendalikan oleh sinyal elektronik dan fasilitas computer terpusat yang biasa.
h.
Computer-Integrated
Manufacturing (CIM); merupakan suatu system manufaktur dimana computer-aided
design (CAD), flexible manufacturing system (FMS), pengendalian persediaan,
penggudangan, dan pengiriman digabungkan.
2.4 Rekayasa Ulang Untuk
Proses Yang Berkelanjutan
Sebuah
perusahaan sering kali menemukan bahwa asumsi awal proses dalam melayani
pelanggan tidak lagi berlaku. Dalam buku manajemen operasi karya Heizer dan
Barry Rander disebutkan bahwa dunia adalah suatu tempat yang dinamis, dimana
pelanggan teknologi dan bauran produk dalam perusahaan selalu berubah.
Perubahan tersebut biasa disebut dengan rekayasa ulang (Process Reengineering),
rekayasa ulang bisa juga diartikan sebagai proses pemikiran ulang dan mendesain
kembali proses bisnis secara radikal untuk mewujudkan peringkatan kinerja
secara dasyat. Langkah untuk merekayasa ulang dapat berjalan secara efektif
tergantung pada kepekaan perusahaan dalam mengevaluasi tujuan proses dan
menanyakan kembali tujua dan asumsi yang digunakan.
Rekayasa
ulang juga kerap kali memusatkan perhatian pada aktivitas yang memiliki fungsi
bersilang. Manajer sering bertanggung jawab pada “fungsi” khusus atau area
tanggung jawab yang khusus, aktivitas tersebut yang melintas dari satu fungsi
kefungsi lain yang harusnya dapat diabaikan. Rekayasa ulang dapat
mengesampingkan semua dugaan bagiamana proses sekarang dilakukan, namun lebih
memusatkan perhatian pada perbaikan
secara dahsyat perihal biaya, waktu dan nilai pelanggan.
Setiap
proses merupakan calon pedesain ulang yang mendasar . proses tersebut biasa
berupa tataletak pabrik, prosedur pembelian, atau yang lain. Hal yang paling
akhir yang wajib dipertimbangkan setiap perusahaan adalah mendesain proses yang
ramah lingkungan. Hal ini bertujuan untuk mengemban produk yang lebih aman dan
ramah lingkungan, meminimalkan limbah bahan baku dan energy, mengurangi
kewajiban akan masalah lingkungan hidup, meningkatkan efektivitas biaya akan
peraturan lingkungan hidup, dan agar dikenal sebagai sebuah perusahaan yang
baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah
satu langkah pentingnya ialah terleta pada manajemen proses ada empat variasi
strategi proses untuk menunjang strategi dan eksistensi produk suatu
perusahaan. Diantaranya, focus pada proses focus berulang, focus pada produk,
dan fokus Mass Customization.
Untuk
membanti kinerja proses sejumlah alat dapat membantu memahami kompleksitas
desain dan mendesain ulang proses. Dalam hal ini juga terdapat empat contoh
pilihan alat dalam rangka analisis dan desain ulang proses, yaitu diagram air,
pemetaan fungsi waktu, diagram proses, dan service blueprinting.
Masing-masing
variabel dan alat analisis desain diatas memiliki peran yang penting dalam
menghasilakan proses yang diharapakan. Selain itu, sebagai penunjang manajemen operasi
dan proses juga diperlukan rekayasa ulang proses. Hal ini dilakukan dengan
tujuan mewujudkan strategi produksi yang berkelanjutan. Salah satunya yaitu
dengan mendesain proses produksi yang ramah lingkungan dan sesuai dengan
perkembagan zaman.
3.2
Saran
Demi
kelancaran proses produsi tujuan perusahaan, maka sudah semestinya ha ini
menjadi pertimbangan. Langkah-langkah dan variasi proses yang manjadi embahasan
diatas nampaknya banyak untuk dijadikan pijakan dalam menentukan proses yang
nantinya kita terapka dalam perusahaan atau organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Badrudin. Dasar-dasar Manajemen. Alfabeta. Bandung 2004
Chris Hughers, Manajemen Produksi dan Operasi. Penebit Dahara
Prize. Semarang.1997
Jay Heizer dan Barry Render, Manajemen Operasi, Cet. VII. Salemba
Empat. Jakarta. 2005
Reinder, heizer. 2010. Manajemen Operasi Buku 1 Edisi 9. Jakarta:
Salemba Empat
Ricky W.G., Manajement. Cet. VII. Penerbit Erlangga. Bandung. 2003
Ricky W.G., Manajemen Produksi dan Operasi Modern. Binarupa Aksara
Publisher. Tanggerang. 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar