Senin, 20 Mei 2019

MAKALAH PERKEMBAGAN JANIN DARI DARI 1 SAMPAI BULAN KE-9


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan resume tentang Perkemabangan Janin.
Resume ini telah Saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan resume ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki resume ini. Akhir kata saya berharap semoga resume ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bau-bau, 19 Mei 2019


Penyusun





BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dari seorang wanita. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan Selama perjalanan kehamilan perubahan demi perubahan pada ibu dan janin akan semakin terlihat secara jelas. Jika ibu hamil mengalami perubahan pada fisikny atau luarnya maka janin juga mengalami perubahan dalam kehamilan. Tumbuh kembang janin dari yang semula kecil hingga janin siap lahir mengalami berbagai macam perubahan bentuk. Selain itu perubahan itu juga mengakibatkan perkembangan dari system yang ada pada janin. Berbagai macam sistem pada janin mulai berkembang hingga dewasa nantinya dan siap untuk dilahirkan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Pengertian Janin?
2.      Bagaimana Perkembangan Janin?
3.      Bagaimana Tahap Perkembangan Janin Per Minggu?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui Bagaimana Pengertian Janin.
2.      Untuk mengetahui Bagaimana Perkembangan Janin.
3.      Untuk mengetahui Bagaimana Tahap Perkembangan Janin Per Minggu.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Janin
Janin atau embryo adalah makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh dalam kandungan. Kandungan itu berada dalam tubuh induk atau diluar tubuh induk (dalam telur). Tumbuh adalah perubahan dari bentuk sederhana dan muda sampai bentuk yang komplek atau dewasa (Wildan yatim, 1990).
Sedangkan dalam Microsoft Encarta 2006 disebutkan bahwa janin merupakan suatu hewan bertulang belakang yang belum lahir pada suatu fase dimana semua ciri struktural orang dewasa sudah dapat dikenal, terutama keturunan manusia yang belum lahir setelah delapan minggu pertumbuhan.

B.     Perkembangan Janin
Perkembangan janin dimulai sejak fase konsepsi yaitu pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa. Saat ejakulasi, kurang lebih berisi 3 cc sperma dikeluarkan dari organ reproduksi pria yg kurang lebih berisi 300 juta sperma. Setelah masuk ke organ genetalia internal wanita, sperma akan menghadapi beberapa rintangan antara lain lender vagina yg bersifat vagina yg bersifat asam, lendir servis yg kental, panjangnya uterus, serta sillia yang ada di tube fallopi. Untuk bisa menghadapi rintangan tsb , maka sperma harus mempunyai akrosom dan melewati proses kapasitasi. Sedangkan, ovum akan dikeluarkan melalui ovarium sebanyak satu setiap bulan, ditangkap oleh fimbriae dan berjalan menuju tuba fallop. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling sering adalah ampula tube. Sebelum keduannya bertemu, maka akan terjadi tiga fase yaitu sbb.

§  Tahap penembusan korona radiate                                               
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yg sampai ke tube fallopi yg bias menembus korona radiate karena sudah mengalami proses kapasitasi.
§  Penembusan zona pellusida
Zona pellusida adalah sebuah perisai glikoprotein di sekeliling ovum yg mempermudah dan mempertahankan pengikat sperma  dan menginduksi reaksi akrosom. Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di zona pellusida, tetapi hanya satu yg bisa menembus oosit.
§  Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah  menyatu maka akan dihasilkan zigot  yg mempunyai kromosom diploid ( 44 autosom dan 2 gonosom ) dan terbentuk jenis kelamin baru ( XX untuk wanita dan XY untuk laki-laki)
§  Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi  tingkat 2 sel ( 30 jam ),4 sel,8 sel,sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari ) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut  akan membelah membentuk buah arbei dari 16 sel disebut morula (4 hari). Saat morula memasuki rongga rahin , cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga atau blastokel sehingga disebut Blastokista. Sel yang bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas.Zona pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa memasuki dinding Rahim ( endometrium ) dan siap berimplentasi.
§  Nidasi/Implantasi
Nidasi atau implantasi adalah penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista ) ke dalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian anterior atau posterior. Pada saat implentasi, selaput lendir Rahim sedang berada pada fase sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi ). Adapun Proses Nidasi sebagai berikut:
Blastoksista tingkat lanjut diselubungi oleh suatu simpati disebut trofoblas yg mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastokista mencapai rongga Rahim, jaringa endometrium berada dalam massa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua yaitu sel-sel besar yg banyak mengandung glikogen, serta mudah dihancurkan oleh trofoblas. Blastula kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yg kemudian sembuh dan menutup lagi.
C.    Tahap Perkembangan Janin Per Minggu

1)      Minggu 1
Disebut sebagai masa germinal. Karakteristik utama masa germinal ini adalah pembelahan sel. Sejak pembuahan / fertilisasi ovum oleh sperma, zigot yang terbentuk membelah diri sampai fase morula - blastula. Menjelang akhir minggu pertama terjadi implantasi di endometrium kavum uteri.
2)      Minggu 2  
Terjadi diferensiasi massa selular embrio menjadi dua lapis (stadium bilaminer). Kedua lapisan itu ialah lempeng epiblas (akan menjadi ektoderm) dan hipoblas (akan menjadi endoderm). Akhir stadium bilaminer ditandai munculnya alur primitif / alur sederhana (primitive streak).
3)      Minggu 3
Terjadi pembentukan tiga lapis / lempeng yaitu ektoderm dan endoderm dengan penyusupan lapisan mesoderm di antaranya, diawali dari daerah primitive streak. Embrio disebut berada dalam stadium tiga lapis (stadium trilaminer). Dari perkembangan primitive streak terbentuk lempeng saraf (neural plate) dan menjadi lipatan saraf (neural fold) di bagian kranial. Struktur ini kemudian berkembang menjadi alur saraf (neural groove) dan nantinya akan menjadi tabung saraf (neural tube).
4)      Minggu 4
Pada akhir minggu ke-3 / awal minggu ke-4, mulai terbentuk ruas-ruas badan (somit) sebagai karakteristik pertumbuhan periode ini. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif.
5)      Minggu ke-5 :
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
6)      Minggu ke enam
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup.  Jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak.
7)      Minggu ke-7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri.
8)      Minggu ke 8
Panjang kira-kira 14-20 mm. Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan. Bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis.
9)      Minggu ke-9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.
10)  Minggu ke-10 :
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
11)  Minggu ke-11 :
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa  dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.
12)  Minggu 12 :
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
13)  Minggu 13
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.
14)  Minggu ke-14 :
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak.
15)  Minggu ke-15 :
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm . Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup.
16)  Minggu ke-16 :
Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Janin mulai bergerak . Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda berukuran 116 mm dan beratnya 80 gram.
17)  Minggu ke-17 :                                             
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjaga suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk.
18)  Minggu ke-18 :
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.
19)  Minggu ke-19 :
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
20)   Minggu ke-20 :
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
21)  Minggu ke-21 :
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.



22)  Minggu ke-22 :
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional.
23)  Minggu ke-23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan "berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.
24)  Minggu ke-24 :
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang Kulit bayi mulai menebal.
25)  Minggu ke-25 :
Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.
26)  Minggu ke-26 :
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih disekitar perut. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.
27)  Minggu ke-27 :
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.
28)  Minggu ke-28 :
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna.
29)  Minggu ke-29 :
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui). Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
30)  Minggu ke-30 :
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa
Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya. Bayi sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.
31)  Minggu ke-31 :
Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban .Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
32)  Minggu ke-33 :
Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.
33)  Minggu ke-34 :
Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.
34)  Minggu ke-35 :
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.
35)  Minggu ke-36 :
Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi badan 47-48 cm.
36)  Minggu ke-37 :
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm
37)  Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 :
Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, sangat komples dipengaruhi oleh kesehatan ibu, janin dan plasenta sebagai akar yang memberikan nutrisi. Hasil konsepsi membentuk embrio atau mudigah, sudah terdapat rancangan bentuk alat-alat tubuh dari umur 3-5 minggu. Kemudian terus berkembang hingga menjadi janin yang dapat dibedakan bagian – bagian tubuhnya.
Amnion dan Liquor amnii merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat di pisahkan.apabila salah satu mengalami gangguan maka akan mengurangi proteksi pada janin dan dapat mempersulit berlangsungnya proses persalinan. Amnion memiliki banyak fungsi bagi janin. Yaitu sebagai proteksi, mobilisasi, homeostasis, mekanik dan sampai pada persalinan masih memiliki fungsi.
B.     Saran
Diharapkan kepada para Mahasiswa agar dapat mengetahui tentang penghargaan bagi bidan, sanksi bagi bidan, dan jabatan fungsional bidan. Guna untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi Mahasiswa. 


DAFTAR PUSTAKA

Rabu, 15 Mei 2019

RENUNGAN HIDUP


TUJUAN DAN KEBIJAKAN EKONOMI MACRO


EKONOMI MACRO
“Tujuan Dan Bentuk Kebijakan Ekonomi Macro”

Dosen Pengampu:
HENDRIK., S.Pd. M.M


Oleh:
SARFIN
171930898


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
2019

 

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Tujuan dan Bentuk Kebijakan Ekonomi Macro
Makalah  ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah  tentang Tujuan dan bentuk kebijakan ekonomi macro Lainnya ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.


Kolaka, 5  Maret 2019



Penyusun




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang....................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C.     Tujuan Penulisan.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kebijakan Ekonomi Macro................................................... 3
B.     Tujuan Kebijakan................................................................................... 3
C.     Bentuk Kebijakan................................................................................... 7
BAB III PENUTUP  
A.    Kesimpulan............................................................................................. 9
B.     Saran....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Ilmu ekonomi adalah sebuah cabang ilmu dari pengetahuan sosial yang tidak bisa lepas dalam kehidupan sehari-hari karena melalui ilmu ekonomi inilah setiap manusia dapatmemenuhi kebutuhan hidupnya, baik sebagai individu maupun sebagai satu kesatuan ataudikenal dengan organisasi. Dalam hal ini, organisasi yang merupakan kesatuan dari setiapindividu disebut dengan negara.Berbicara soal negara, tentu tidak bisa dilepaskan dari cabang ilmu pengetahuan sosiallainnya yaitu ilmu politik. Melalui ilmu politik ini individu-individu yang terlibat dalamorganisasi yang disebut sebagai negara dapat memainkan perannya untuk mengatur sebuahnegara agar dapat mencapai tujuannya yang telah dicita-citakan melalui semua kebijakan,termasuk kebijakan ekonomi.Kebijakan ekonomi suatu negara tidak bisa lepas dari keterlibatan pemerintah karena pemerintah memegang kendali atas segala sesuatu, menyangkut semua kebijakan yang bermuara kepada keberlangsungan negara itu sendiri.
Setiap pemerintahan yang sedangmemimpin suatu negara tentu saja memiliki kebijakan ekonomi andalan untuk menjamin perekonomian negara yang baik dan stabil demi tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan,karena sudah menjadi keajiban pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi agar tercapainya kehidupan yang makmur dan sejahtera bagi rakyatnya.
Kebijakan ekonomi suatu negara juga tidak bisa dilepaskan dari paham atau sistemekonomi yang dipegang oleh pemerintahan suatu negara, seperti sistem ekonomi Kapitalisme,Sosialisme, !ampuran, maupun sistem ekonomi Islam. "tentu saja pemerintah, sebagai pengendali perekonomian suatu negara, menganut salah satu sistem ekonomi sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan ekonomi. #papun sistem ekonomi yang dipegang oleh suatu pemerintahan, sistem ekonomi itulah yang diyakini sebagai sistem ekonomi terbaik bagi perekonomian negara yang dipimpin oleh suatu pemerintahan tersebut alaupun nantinya dalam sistem ekonomi yang dipegang memiliki berbagai kelemahan.Dari berbagai sistem ekonomi yang ada, dengan segala kelebihan dan kekuranganyang dimiliki, sistem ekonomi Islam dianggap sebagai smart solution dari berbagai sistemekonomi yang ada karena secara etimologi maupun secara empiris, terbukti sistem ekonomiIslam menjadi sistem ekonomi yang mampu memberikan kemakmuran dan kesejahteraan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengertian kebijakan ekonomi macro?
2.      Bagaimana tujuan kebijakan ekonom macro?
3.      Bagaimana bentuk kebijakan ekonomi macro?

C.    Tujuan Penulisan
1.   Untuk mengetahui bagaimana pengertian kebijakan ekonomi macro.
2.   Untuk mengetahui bagaimana tujuan kebijakan ekonom macro.
3.   Untuk mengetahui bagaimana bentuk kebijakan ekonomi macro.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kebijakan Ekonomi Macro
Kebijakan ekonomi makro merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang didalamnya mencakup semua aspek ekonomi tingkat nasional. Beberapa jenis dari kebijakan tersebut sering dikenal dengan sebutan kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan perdagangan internasional. Dimana dari masing-masing kebijakan ini memainkan peran yang berbeda-beda, namun tujuan dari semua kebijakan ini adalah sama yaitu untuk mewujudkan percepatan pertumbuhan perekonomian dalam negeri.

B.     Tujuan Kebijakan Ekonomi Macro
Tujuan kebijakan ekonomi makro adalah untuk meningkatkan dan mempertahankan kestabilan perekonomian dalam negeri, namun pada kenyataannya tujuan dari kebijakan ekonomi makro sangat luas dan tidak hanya terbatas pada dua hal itu saja. Berikut tujuan kebijakan ekonomi makro yang memiliki andil dalam seluruh kegiatan ekonomi negara, yaitu.

1.      Memperluas Lapangan Pekerjaan
Dengan mendorong meningkatnya produktivitas produksi dalam kegiatan ekonomi, maka peluang dalam menyerap kebutuhan akan tenaga kerja menjadi semakin tinggi, sehingga ketersediaan lapangan pekerjaan akan meningkat. Bagi masyarakat ini akan menjadi hal yang positif, karena hal ini berdampak pada meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat menyebabkan masyarakat memiliki daya beli, sehingga akan meningkatkan angka permintaan dalam pasar. Tentu dengan melihat siklus ekonomi yang seperti ini, maka secara langsung akan membantu menggerakan pertumbuhan kegiatan ekonomi.


2.      Meningkatkan Skala Produksi Dalam Negeri
Dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) langkah tepat yang harus diambil oleh pemerintah adalah dengan meningkatkan skala produksi dalam negeri. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar negara kita mampu bersaing dalam perdagangan bebas dunia dan mengambil peran dalam meningkatkan kegiatan ekspor dan meminimalkan kegiatan import. Meningkatkan kegiatan ekspor akan memberikan pemasukan pada negara berupa devisa dan untuk kegiatan ekonomi dalam negeri akan mengalami peningkatan, yaitu permintaan yang terus bertambah maka akan diperlukan tenaga kerja yang memadai dan bahan baku yang semakin meningkat. Dengan melihat seluruh elemen yang ada dalam kegiatan ekonomi mampu merasakan dampak positifnya, maka secara terus menurus kegiatan ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara dan mempercepat pembangunan nasional.

3.      Meningkatkan Pendapatan Nasional
Meningkatnya pendapatan nasional maka tidak lepas dari pengaruh terhadap tingkat produktivitas ekonomi dalam negeri. Produktivitas ekonomi yang terus meningkat akan diiringi oleh peningkatan pendapatan nasional pula. Bisa dikatakan produktivitas ekonomi merupakan cermin dari suksesnya pertumbuhan pendapatan nasional yang selalu berdampak saling menguatkan antar yang satu dengan yang lain. Jika bicara tentang pendapatan nasional maka akan berkaitan pula dengan tingkat kemakmuran masyarakatnya, semakin dikatakan sejahtera semakin tinggi juga pertumbuhan ekonomi negara. Dampak lain dari meningkatnya pendapatan nasional adalah memicu peningkatan pendapatan per kapita masyarakat dan negara, hal ini tentu sejalan dengan tingkat kemakmuran yang merata yang ada di lapisan masyarakat.

4.      Menstabilkan Neraca Pembayaran Luar Negeri
Tujuan kebijakan ekonomi dalam kegiatan perdagangan internasional adalah berperan dalam mengendalikan neraca pembayaran. neraca pembayaran diperlukan sebuah pengaturan dan pengawasan agar aktivitas dalam kegiatan ekspor impor tidak mengalami ketimpangan yang berakibat pada defisit. Tujuan ditetapkan kebijakan makro adalah untuk menghindari terjadinya defisit, sehingga secara proses seluruh kegiatan ekonomi harus berjalan sesuai dengan arah dari kebijakan yang telah ditentukan. Cara agar neraca pembayaran terus mengalami kestabilan adalah dengan mengurangi kegiatan import yang tidak perlu dan lebih menggalakkan lagi kegiatan ekspor. Fokus dari kebijakan ini lebih pada peningkatan kegiatan ekspor, dengan harapan dengan meningkatnya ekspor maka secara langsung akan memberikan kontribusi kepada negara berupa penambahan pendapatan berupa devisa.

5.      Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Jika kita melihat Indonesia saat ini, tampak jelas sekali bahwa pemerintah terus menerus melakukan pembangunan nasional secara menyeluruh yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Percepatan pembangunan diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri secara signifikan. Dari sinilah peran kebijakan ekonomi memiliki andil dalam mendorong pemerintah untuk terus melakukan berbagai pembangunan yang nantinya akan mempermudah akses dan distribusi yang merata ke seluruh daerah di Indonesia. Pembangunan yang merata akan mendorong tumbuh kembangnya kegiatan ekonomi di berbagai daerah yang dampaknya pada meningkatnya produktivitas kegiatan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Jika seluruh daerah mampu meningkatkan kemampuan perekonomian masing-masing, maka dalam skala nasional akan memicu tingkat pertumbuhan ekonomi negara.

6.      Menjaga Kestabilan Ekonomi
Tujuan kebijakan ekonomi makro tidak hanya memperhatikan bagaimana secara terus menurus mendorong terwujudnya percepatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri, namun kebijakan ini juga mengatur bagaimana menjaga kestabilan ekonomi terhadap perubahan-perubahan situasi ekonomi dalam negeri maupun dari pengaruh dari luar negeri yang dapat menimbulkan krisis. Secara menyeluruh yang dimaksud dengan menjaga kestabilan ekonomi adalah pemerintah terus memantau agar kegiatan ekonomi tidak terhambat dengan berbagai sentimen yang terjadi, sehingga seluruh kegiatan produksi dapat berjalan dengan maksimal.
Pemerintah juga terus menjamin ketersediaan lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya bagi masyarakat, cara yang digunakan untuk terus menciptakan potensi penyerapan tenaga kerja adalah dengan menarik investor asing untuk mendirikan pabrik-pabrik di dalam negeri guna memberikan peluang lapangan pekerjaan. Hal yang penting lagi dalam menjaga kestabilan ekonomi adalah pemerintah secara berkelanjutan terus mengawasi kegiatan pasar, bagaimana tingkat penawaran dan permintaan yang terjadi, sehingga dengan adanya faktor pengawasan tersebut dapat menjaga kestabilan harga pasar.

7.      Pemerataan Distribusi Pendapatan
Pemerataan distribusi pendapatan dalam kegiatan ekonomi dapat diperoleh dengan cara yaitu setiap masyarakat diberikan kebebasan dalam membentuk sebuah usaha mandiri dengan menciptakan kegiatan produksi baik itu barang maupun jasa. Selain itu dengan bertambahnya ketersediaan lapangan kerja, juga menghadirkan pemerataan pendapatan kepada masyarakat luas. Dengan melihat dua cara tersebut, maka akan terasa sekali peran dari kebijakan ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah, yaitu dengan mendorong produktivitas kegiatan ekonomi dan menyediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Sehingga dengan cara tersebut dapat mewujudkan pemerataan distribusi pendapatan secara adil dan memberikan dampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

8.      Mengendalikan Inflasi
Meningkatnya harga-harga produk dan jasa dari tahun ke tahun dikenal dengan istilah inflasi. Inflasi berdampak buruk bagi kegiatan ekonomi dalam negeri dan kegiatan masyarakat. seperti yang diketahui bersama, jika terjadi inflasi maka akan memicu sentimen terhadap kenaikan kebutuhan modal, tuntutan kenaikan upah atau pembaruan standar UMR, dan yang paling buruk adalah masyarakat tidak memiliki kemampuan dalam mencukupi kebutuhan terhadap barang dan jasa. Inflasi yang tidak terkendali akan berpotensi menyebabkan terjadinya krisis moneter berkepanjangan. Dimana jika sudah mengalami krisi maka akan terjadi penurunan dan melambatnya pertumbuhan perekonomian negara. Dengan melihat bahaya dari potensi yang ditimbulkan oleh inflasi, maka dibutuhkan sebuah kebijakan ekonomi dalam mengatur harga pasar yaitu dengan cara melakukan kegiatan impor untuk menekan harga atau dengan cara mengatur jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.

C.    Bentuk Kebijakan Ekonomi Macro

1.      Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang bertujuan untuk mengubah besar kecilnya pengeluaran dan penerimaan negara. Pada praktiknya kebijakan ini merupakan dasar bagi pemerintah untuk membuat perubahan dalam sistem perpajakan, pengeluaran pemerintah, dan kebijakan lainnya yang bertujuan untuk mempengaruhi faktor interaksi penawaran dan permintaan dalam kegiatan ekonomi, meningkatkan pertumbuhan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, mempercepat pertumbuhan ekonomi dalam negeri, dan memberikan keadilan dalam pemerataan pendapatan di masyarakat. Cara umum yang sering digunakan oleh pemerintah untuk mewujudkan seluruh tujuan dari kebijakan tersebut adalah dengan memberikan subsidi atau dengan penurunan pajak.

2.      Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter bertujuan untuk menambah atau mengurangi faktor penawaran uang yang ada dalam masyarakat. Pengendalian faktor penawaran uang atau sering disebut dengan istilah uang yang beredar akan berdampak pada jumlah total pengeluaran negara. Penerapan kebijakan moneter bisa dijalankan dengan menaikkan dan menurunkan tingkat suku bunga, hal ini bertujuan untuk menentukan pemodalan usaha. Maksud dari tujuan tersebut adalah jika terjadi penurunan tingkat suku bunga maka akan meningkatkan kegiatan investasi, sebaliknya jika tingkat suku bunga tinggi akan berpengaruh terhadap menurunnya kegiatan investasi.
Kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah menentukan terhadap perubahan kondisi perekonomian di negara tersebut. Kebijakan tersebut harus terarah agar tidak berdampak pada merosotnya kegiatan perekonomian negara. Salah satu tujuan dari kebijakan tersebut adalah untuk menjaga kestabilan harga pasar dan nilai mata uang dalam negeri. Harga pasar sifatnya dinamis yaitu rentan terhadap perubahan-perubahan dalam interaksi penawaran dan permintaan yang ada dalam pasar. Harga yang terus meningkatkan akan mengurangi nilai dari mata uang itu sendiri, sehingga akan mempengaruhi terhadap menurunnya kurs mata uang terhadap mata uang asing.
Selain itu kebijakan ini bersifat protektif terhadap terjadinya inflasi. Seperti yang telah diketahui bersama bahwa inflasi sangat dekat kaitannya dengan fenomena krisis moneter. Jika negara sudah mengalami krisis maka akan berdampak pada menurunnya kondisi perekonomian, hutang luar negeri semakin besar, dan pembangunan nasional terhambat. Inflasi yang terus meningkatkan akan mempengaruhi seluruh lapisan ekonomi masyarakat, dimana masyarakat kehilangan daya beli karena harga terlalu mahal, kemudian biaya hidup menjadi mahal sehingga berdampak pada meningkatnya tuntutan terhadap kenaikan upah. Dengan penentuan kebijakan yang tepat sasaran maka akan terhindar dari semua bahaya yang dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi dan inilah pentingnya merumuskan kebijakan ekonomi makro dalam suatu kegiatan ekonomi negara.


BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Makro ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Kebijakan makro ekonomi ditujukan untuk memperbaiki dan menjaga kestabilan perekonomian Negara. Namun, kebijakan yang diambil pemerintah tidak hanya sekadar mengejar target inflasi yang rendah guna memperbaiki kondisi keuangan negara. Seharusnya tidak demikian karena kebijakan ekonomi makro menyangkut pada banyak hal seperti bagaimana mendorong sektor riil, bagaimana memperbesar kesempatan kerja, bagaimana menjaga kestabilan nilai tukar rupiah (bukan penguatan nilai tukar) dan bagaimana menjaga keseimbangan perdagangan luar negeri (ekspor dan impor). Makro ekonomi mencakup pada kegiatan yang luas dan tidak hanya dengan memperhatikan satu elemen saja.
B.     Saran
                  Telah kita ketahui bersama bahwa kita di berikan kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi apapun, maka dari itu di harapkan kita bisa merubah perekonomian kita yang kurang baik ini, meskipun dalam lingkungan yang kecil, seperti keluarga. Dan di samping ini kita ketahui juga bahwa dalam melakukan kegiatan ekonomi tentunya tidak lepas dari permasalahan-permasalahan, seperti masalah pertumbuhan ekonomi, masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi, masalah kenaikan harga (inflasi), masalah pengangguran dan lain sebagainya, tetapi untuk mencapai tujuan dari itu semua di perlukan kebijakan-kebijakan, seperti kebijakan fiscal, moneter, dan kebijakan segi penawaran
DAFTAR PUSTAKA

erwan123.blogspot.com/2016/03/makalah-kebijakan-makro-ekonomi-di-html