EKONOMI MACRO
“Tujuan Dan Bentuk Kebijakan
Ekonomi Macro”
Dosen Pengampu:
HENDRIK., S.Pd. M.M
Oleh:
SARFIN
171930898
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Tujuan dan Bentuk Kebijakan
Ekonomi Macro
Makalah ini
telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata
kami berharap semoga makalah tentang
Tujuan dan bentuk kebijakan ekonomi macro Lainnya ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Kolaka, 5 Maret 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang....................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C.
Tujuan Penulisan.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kebijakan Ekonomi Macro................................................... 3
B.
Tujuan Kebijakan................................................................................... 3
C.
Bentuk Kebijakan................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................................. 9
B.
Saran....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu ekonomi adalah sebuah cabang
ilmu dari pengetahuan sosial yang tidak bisa lepas dalam kehidupan sehari-hari
karena melalui ilmu ekonomi inilah setiap manusia dapatmemenuhi kebutuhan
hidupnya, baik sebagai individu maupun sebagai satu kesatuan ataudikenal dengan
organisasi. Dalam hal ini, organisasi yang merupakan kesatuan dari setiapindividu
disebut dengan negara.Berbicara soal negara, tentu tidak bisa dilepaskan dari
cabang ilmu pengetahuan sosiallainnya yaitu ilmu politik. Melalui ilmu politik
ini individu-individu yang terlibat dalamorganisasi yang disebut sebagai negara
dapat memainkan perannya untuk mengatur sebuahnegara agar dapat mencapai
tujuannya yang telah dicita-citakan melalui semua kebijakan,termasuk kebijakan
ekonomi.Kebijakan ekonomi suatu negara tidak bisa lepas dari keterlibatan
pemerintah karena pemerintah memegang kendali atas segala sesuatu, menyangkut
semua kebijakan yang bermuara kepada keberlangsungan negara itu sendiri.
Setiap pemerintahan yang
sedangmemimpin suatu negara tentu saja memiliki kebijakan ekonomi andalan untuk
menjamin perekonomian negara yang baik dan stabil demi tercapainya kemakmuran
dan kesejahteraan,karena sudah menjadi keajiban pemerintah dalam menjaga
stabilitas ekonomi agar tercapainya kehidupan yang makmur dan sejahtera bagi
rakyatnya.
Kebijakan ekonomi suatu negara
juga tidak bisa dilepaskan dari paham atau sistemekonomi yang dipegang oleh
pemerintahan suatu negara, seperti sistem ekonomi Kapitalisme,Sosialisme,
!ampuran, maupun sistem ekonomi Islam. "tentu saja pemerintah, sebagai
pengendali perekonomian suatu negara, menganut salah satu sistem ekonomi
sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan ekonomi. #papun sistem ekonomi yang
dipegang oleh suatu pemerintahan, sistem ekonomi itulah yang diyakini sebagai
sistem ekonomi terbaik bagi perekonomian negara yang dipimpin oleh suatu
pemerintahan tersebut alaupun nantinya dalam sistem
ekonomi yang dipegang memiliki berbagai kelemahan.Dari berbagai sistem ekonomi
yang ada, dengan segala kelebihan dan kekuranganyang dimiliki, sistem ekonomi
Islam dianggap sebagai smart solution dari berbagai sistemekonomi yang ada
karena secara etimologi maupun secara empiris, terbukti sistem ekonomiIslam
menjadi sistem ekonomi yang mampu memberikan kemakmuran dan kesejahteraan.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana pengertian kebijakan ekonomi macro?
2.
Bagaimana tujuan kebijakan ekonom macro?
3.
Bagaimana bentuk kebijakan ekonomi macro?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui bagaimana pengertian kebijakan ekonomi macro.
2.
Untuk mengetahui bagaimana tujuan kebijakan ekonom macro.
3.
Untuk mengetahui bagaimana bentuk kebijakan ekonomi macro.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebijakan Ekonomi Macro
Kebijakan ekonomi makro merupakan
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang didalamnya mencakup semua aspek
ekonomi tingkat nasional. Beberapa jenis dari kebijakan tersebut sering dikenal
dengan sebutan kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kebijakan perdagangan
internasional. Dimana dari
masing-masing kebijakan ini memainkan peran yang berbeda-beda, namun tujuan
dari semua kebijakan ini adalah sama yaitu untuk mewujudkan percepatan
pertumbuhan perekonomian dalam negeri.
B. Tujuan Kebijakan Ekonomi Macro
Tujuan kebijakan ekonomi makro
adalah untuk meningkatkan dan mempertahankan kestabilan perekonomian dalam negeri, namun pada
kenyataannya tujuan dari kebijakan ekonomi makro sangat luas dan tidak hanya
terbatas pada dua hal itu saja. Berikut tujuan kebijakan ekonomi makro yang
memiliki andil dalam seluruh kegiatan ekonomi negara, yaitu.
1. Memperluas
Lapangan Pekerjaan
Dengan mendorong meningkatnya
produktivitas produksi dalam kegiatan ekonomi, maka peluang dalam menyerap
kebutuhan akan tenaga kerja menjadi semakin tinggi, sehingga ketersediaan
lapangan pekerjaan akan meningkat. Bagi masyarakat ini akan menjadi hal yang
positif, karena hal ini berdampak pada meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat menyebabkan masyarakat
memiliki daya beli, sehingga akan meningkatkan angka permintaan dalam pasar.
Tentu dengan melihat siklus ekonomi yang seperti ini, maka secara langsung akan
membantu menggerakan pertumbuhan kegiatan ekonomi.
2. Meningkatkan
Skala Produksi Dalam Negeri
Dalam menghadapi MEA (Masyarakat
Ekonomi ASEAN) langkah tepat yang harus diambil oleh pemerintah adalah dengan
meningkatkan skala produksi dalam negeri. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar
negara kita mampu bersaing dalam perdagangan bebas dunia dan mengambil peran
dalam meningkatkan kegiatan ekspor dan meminimalkan kegiatan import.
Meningkatkan kegiatan ekspor akan memberikan pemasukan pada negara berupa
devisa dan untuk kegiatan ekonomi dalam negeri akan mengalami peningkatan,
yaitu permintaan yang terus bertambah maka akan diperlukan tenaga kerja yang
memadai dan bahan baku yang semakin meningkat. Dengan melihat seluruh elemen
yang ada dalam kegiatan ekonomi mampu merasakan dampak positifnya, maka secara
terus menurus kegiatan ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara dan
mempercepat pembangunan nasional.
3. Meningkatkan
Pendapatan Nasional
Meningkatnya pendapatan nasional
maka tidak lepas dari pengaruh terhadap tingkat produktivitas ekonomi dalam
negeri. Produktivitas ekonomi yang terus meningkat akan diiringi oleh
peningkatan pendapatan nasional pula. Bisa dikatakan produktivitas ekonomi
merupakan cermin dari suksesnya pertumbuhan pendapatan nasional yang selalu
berdampak saling menguatkan antar yang satu dengan yang lain. Jika bicara
tentang pendapatan nasional maka akan berkaitan pula dengan tingkat kemakmuran
masyarakatnya, semakin dikatakan sejahtera semakin tinggi juga pertumbuhan
ekonomi negara. Dampak lain dari meningkatnya pendapatan nasional adalah memicu
peningkatan pendapatan per kapita masyarakat dan negara, hal ini tentu sejalan
dengan tingkat kemakmuran yang merata yang ada di lapisan masyarakat.
4. Menstabilkan
Neraca Pembayaran Luar Negeri
Tujuan kebijakan ekonomi dalam
kegiatan perdagangan internasional adalah berperan dalam mengendalikan neraca
pembayaran. neraca pembayaran diperlukan sebuah pengaturan dan pengawasan agar
aktivitas dalam kegiatan ekspor impor tidak mengalami ketimpangan yang
berakibat pada defisit. Tujuan ditetapkan kebijakan makro adalah untuk
menghindari terjadinya defisit, sehingga secara proses seluruh kegiatan ekonomi
harus berjalan sesuai dengan arah dari kebijakan yang telah ditentukan. Cara
agar neraca pembayaran terus mengalami kestabilan adalah dengan mengurangi
kegiatan import yang tidak perlu dan lebih menggalakkan lagi kegiatan ekspor.
Fokus dari kebijakan ini lebih pada peningkatan kegiatan ekspor, dengan harapan
dengan meningkatnya ekspor maka secara langsung akan memberikan kontribusi
kepada negara berupa penambahan pendapatan berupa devisa.
5. Meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Jika kita melihat Indonesia saat
ini, tampak jelas sekali bahwa pemerintah terus menerus melakukan pembangunan
nasional secara menyeluruh yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia.
Percepatan pembangunan diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap
percepatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri secara signifikan. Dari sinilah
peran kebijakan ekonomi memiliki andil dalam mendorong pemerintah untuk terus
melakukan berbagai pembangunan yang nantinya akan mempermudah akses dan
distribusi yang merata ke seluruh daerah di Indonesia. Pembangunan yang merata
akan mendorong tumbuh kembangnya kegiatan ekonomi di berbagai daerah yang
dampaknya pada meningkatnya produktivitas kegiatan ekonomi dan meningkatnya
kesejahteraan masyarakat. Jika seluruh daerah mampu meningkatkan kemampuan
perekonomian masing-masing, maka dalam skala nasional akan memicu tingkat
pertumbuhan ekonomi negara.
6. Menjaga Kestabilan
Ekonomi
Tujuan kebijakan ekonomi makro
tidak hanya memperhatikan bagaimana secara terus menurus mendorong terwujudnya
percepatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri, namun kebijakan ini juga mengatur
bagaimana menjaga kestabilan ekonomi terhadap perubahan-perubahan situasi
ekonomi dalam negeri maupun dari pengaruh dari luar negeri yang dapat
menimbulkan krisis. Secara menyeluruh yang dimaksud dengan menjaga kestabilan
ekonomi adalah pemerintah terus memantau agar kegiatan ekonomi tidak terhambat
dengan berbagai sentimen yang terjadi, sehingga seluruh kegiatan produksi dapat
berjalan dengan maksimal.
Pemerintah juga terus menjamin
ketersediaan lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya bagi masyarakat, cara
yang digunakan untuk terus menciptakan potensi penyerapan tenaga kerja adalah
dengan menarik investor asing untuk mendirikan pabrik-pabrik di dalam negeri
guna memberikan peluang lapangan pekerjaan. Hal yang penting lagi dalam menjaga
kestabilan ekonomi adalah pemerintah secara berkelanjutan terus mengawasi
kegiatan pasar, bagaimana tingkat penawaran dan permintaan yang terjadi,
sehingga dengan adanya faktor pengawasan tersebut dapat menjaga kestabilan
harga pasar.
7. Pemerataan
Distribusi Pendapatan
Pemerataan distribusi pendapatan
dalam kegiatan ekonomi dapat diperoleh dengan cara yaitu setiap masyarakat
diberikan kebebasan dalam membentuk sebuah usaha mandiri dengan menciptakan
kegiatan produksi baik itu barang maupun jasa. Selain itu dengan bertambahnya
ketersediaan lapangan kerja, juga menghadirkan pemerataan pendapatan kepada masyarakat
luas. Dengan melihat dua cara tersebut, maka akan terasa sekali peran dari
kebijakan ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah, yaitu dengan mendorong
produktivitas kegiatan ekonomi dan menyediakan lapangan pekerjaan
seluas-luasnya. Sehingga dengan cara tersebut dapat mewujudkan pemerataan
distribusi pendapatan secara adil dan memberikan dampak pada meningkatnya
kesejahteraan masyarakat.
8. Mengendalikan
Inflasi
Meningkatnya harga-harga produk dan
jasa dari tahun ke tahun dikenal dengan istilah inflasi. Inflasi berdampak
buruk bagi kegiatan ekonomi dalam negeri dan kegiatan masyarakat. seperti yang
diketahui bersama, jika terjadi inflasi maka akan memicu sentimen terhadap
kenaikan kebutuhan modal, tuntutan kenaikan upah atau pembaruan standar UMR, dan
yang paling buruk adalah masyarakat tidak memiliki kemampuan dalam mencukupi
kebutuhan terhadap barang dan jasa. Inflasi yang tidak terkendali akan
berpotensi menyebabkan terjadinya krisis moneter berkepanjangan. Dimana jika
sudah mengalami krisi maka akan terjadi penurunan dan melambatnya pertumbuhan
perekonomian negara. Dengan melihat bahaya dari potensi yang ditimbulkan oleh
inflasi, maka dibutuhkan sebuah kebijakan ekonomi dalam mengatur harga pasar
yaitu dengan cara melakukan kegiatan impor untuk menekan harga atau dengan cara
mengatur jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
C. Bentuk Kebijakan Ekonomi Macro
1.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan
kebijakan yang bertujuan untuk mengubah besar kecilnya pengeluaran dan
penerimaan negara. Pada praktiknya kebijakan ini merupakan dasar bagi
pemerintah untuk membuat perubahan dalam sistem perpajakan, pengeluaran
pemerintah, dan kebijakan lainnya yang bertujuan untuk mempengaruhi faktor
interaksi penawaran dan permintaan dalam kegiatan ekonomi, meningkatkan
pertumbuhan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, mempercepat pertumbuhan ekonomi
dalam negeri, dan memberikan keadilan dalam pemerataan pendapatan di
masyarakat. Cara umum yang sering digunakan oleh pemerintah untuk mewujudkan
seluruh tujuan dari kebijakan tersebut adalah dengan memberikan subsidi atau
dengan penurunan pajak.
2.
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter bertujuan untuk
menambah atau mengurangi faktor penawaran uang yang ada dalam masyarakat.
Pengendalian faktor penawaran uang atau sering disebut dengan istilah uang yang
beredar akan berdampak pada jumlah total pengeluaran negara. Penerapan
kebijakan moneter bisa dijalankan dengan menaikkan dan menurunkan tingkat suku
bunga, hal ini bertujuan untuk menentukan pemodalan usaha. Maksud dari tujuan
tersebut adalah jika terjadi penurunan tingkat suku bunga maka akan
meningkatkan kegiatan investasi, sebaliknya jika tingkat suku bunga tinggi akan
berpengaruh terhadap menurunnya kegiatan investasi.
Kebijakan ekonomi yang diambil oleh
pemerintah menentukan terhadap perubahan kondisi perekonomian di negara
tersebut. Kebijakan tersebut harus terarah agar tidak berdampak pada merosotnya
kegiatan perekonomian negara. Salah satu tujuan dari kebijakan tersebut adalah
untuk menjaga kestabilan harga pasar dan nilai mata uang dalam negeri. Harga
pasar sifatnya dinamis yaitu rentan terhadap perubahan-perubahan dalam
interaksi penawaran dan permintaan yang ada dalam pasar. Harga yang terus
meningkatkan akan mengurangi nilai dari mata uang itu sendiri, sehingga akan
mempengaruhi terhadap menurunnya kurs mata uang terhadap mata uang asing.
Selain itu kebijakan ini bersifat
protektif terhadap terjadinya inflasi. Seperti yang telah diketahui bersama
bahwa inflasi sangat dekat kaitannya dengan fenomena krisis moneter. Jika
negara sudah mengalami krisis maka akan berdampak pada menurunnya kondisi
perekonomian, hutang luar negeri semakin besar, dan pembangunan nasional
terhambat. Inflasi yang terus meningkatkan akan mempengaruhi seluruh lapisan
ekonomi masyarakat, dimana masyarakat kehilangan daya beli karena harga terlalu
mahal, kemudian biaya hidup menjadi mahal sehingga berdampak pada meningkatnya
tuntutan terhadap kenaikan upah. Dengan penentuan kebijakan yang tepat sasaran
maka akan terhindar dari semua bahaya yang dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi
dan inilah pentingnya merumuskan kebijakan ekonomi makro dalam suatu kegiatan
ekonomi negara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makro ekonomi
menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak rumah tangga (household),
perusahaan, dan pasar. Kebijakan makro ekonomi ditujukan untuk memperbaiki dan
menjaga kestabilan perekonomian Negara. Namun, kebijakan yang diambil
pemerintah tidak hanya sekadar mengejar target inflasi yang rendah guna
memperbaiki kondisi keuangan negara. Seharusnya tidak demikian karena kebijakan
ekonomi makro menyangkut pada banyak hal seperti bagaimana mendorong sektor
riil, bagaimana memperbesar kesempatan kerja, bagaimana menjaga kestabilan
nilai tukar rupiah (bukan penguatan nilai tukar) dan bagaimana menjaga keseimbangan
perdagangan luar negeri (ekspor dan impor). Makro ekonomi mencakup pada
kegiatan yang luas dan tidak hanya dengan memperhatikan satu elemen saja.
B. Saran
Telah kita
ketahui bersama bahwa kita di berikan kebebasan dalam melakukan kegiatan
ekonomi apapun, maka dari itu di harapkan kita bisa merubah perekonomian kita
yang kurang baik ini, meskipun dalam lingkungan yang kecil, seperti keluarga.
Dan di samping ini kita ketahui juga bahwa dalam melakukan kegiatan ekonomi
tentunya tidak lepas dari permasalahan-permasalahan, seperti masalah
pertumbuhan ekonomi, masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi, masalah kenaikan
harga (inflasi), masalah pengangguran dan lain sebagainya, tetapi untuk
mencapai tujuan dari itu semua di perlukan kebijakan-kebijakan, seperti
kebijakan fiscal, moneter, dan kebijakan segi penawaran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edn/13314239kebijakan ekonomi-makro-ekonomi
erwan123.blogspot.com/2016/03/makalah-kebijakan-makro-ekonomi-di-html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar